Showing posts with label Linux multimedia. Show all posts
Showing posts with label Linux multimedia. Show all posts

Wednesday, 21 September 2011

DVD Encoder for Debian GNU/Linux

For KDE users, k3b is kinda one stop for multimedia needs. However, k3b requires "transcode" that is not native in Debian's mainstream (main contrib non-free). Luckily, debian-multimedia repository provide everything.

So safe time, add this line
    deb http://ftp.nl.debian.org/debian/ squeeze main contrib non-free
into
    ($ sudo nano) /etc/apt/sources.list
then, do
    $ sudo apt-get update
    $ sudo apt-get install transcode
and re-run k3b.


Happy encoding!

Friday, 10 June 2011

Suara hilang di flash/youtube

Barusan muter2 karena Flash kehilangan suaranya di semua browser. Sudah ganti-ganti Gnash (default Iceweasel/Firefox dan lain-lain yang berbasis Gecko, saya kira) dan Adobe Flashplayer (default google chrome dan opera).
Resolusinya sederhana, tinggal ketik
$ sudo alsactl init
Unknown hardware: "HDA-Intel" "Realtek ALC1200" "HDA:10ec0888,10438357,00100101" "0x1043" "0x8357"
Hardware is initialized using a guess method
Sudah dikontribusikan di Ubuntu Forum dibawah, kalau pengen tahu cerita lengkapnya:
By the way, kalau nggak nemu paket deb flashplayer dari adobe (misalnya untuk mesin Debian), bisa pasang Adobe Air. Maka, di /opt/Adobe AIR/Versions/1.0/Resources akan ada file libflashplayer.so. Kalau tidak, bisa download tar.gz-nya disini.
Tinggal mbikin symlinknya saja:
$ cd /usr/lib/mozilla/plugins
$ sudo ln -s /opt/Adobe\ AIR/Versions/1.0/Resources/libflashplayer.so flash-mozilla.so
Cek juga postingan terdahulu tentang flash.

Tuesday, 21 December 2010

Linux Audio Editing

Debian: Sweep, ReZound, Audacity.
Ini hasil googling:

Sunday, 10 May 2009

Memindah DVD ke HD

Teknologi micro-holographic GE untuk menghasilkan HD 500 GB (Tempo Interkatif 11 Mei 2009: Kisah Perjalanan Cakram Jumbo) bisa digunakan untuk menyelamatkan koleksi DVD yang sering ngadat setelah disimpan beberapa waktu.

Ceritanya, 1 DVD bisa dikompresi jadi 1 file iso. Dengan demikian, nggak perlu ada folder movie yang berisi folder DVD. Dengan format iso, nyaris nggak mungkin ada 1 file didalam 1 judul filem yang tergeser sehingga filem nggak bisa diputer. Kalau perlu diputer, tinggal mount iso dengan loop. Kalau diperlukan diputer diluar Linux, bisa diburn di DVDRW.

Selanjutnya, file iso bisa ditempel metadata agar koleksinya lebih gampang dicari.