Wednesday 27 May 2009

Evolusi gadget

Dulu, waktu tiap hari nongkrong di bis kota Rambutan-Kota, ada 3 hal yang klasik: nyari teman sebelah yang ehem, bawa koran tempo seribu perak (sampe tukang korannya hafal) dan scratch book. Yang pertama rasanya adalah basic instinct; semua orang sudah tahu maksudnya. Yang kedua, paling penting rubrik Teknologi karena New Scientist harganya 2 juta setahun. Yang ketiga, memformulasikan input yang sudah didapat.

Dari scratch book yang seukuran palmtop sekarang (motong sendiri dari bundel buku gambar yang besar dan yang salah satu potongannya dikasih ke mbak Odil) plus pinsil, saya mikir kalau make HP pasti enak.

Alhamdulillah, Allah yang Maha Mendengar menghadirkan Ericsson R380 dengan stylus. HP tsb hadir di Indo atas jasa pasar gelap. Harganya 350k. Sempat bikin heboh anak nongkrong karena harga & fungsionalitasnya. Ternyata HP biru gelap ini cepat gelap total alias kacau softwarenya.

Dari nutul dengan stylus yang membosankan, sepertinya enak kalau gadgetnya bisa seperti buku gambar lama. Maka, Allah menurunkan HP Ipaq 1560 (?) yang hanya bisa buat catetan doang minus online. Wah, senang sekali. Tito yang paling berjasa atas turunnya gadget ini. Cuman, ternyata nulis dengan stylus tidak seindah yang dibayangkan. Bahkan nutul keyboard virtual dengan stylus lebih baik.

Pergilah Ipaq karena layarnya leak, datang Nokia 9210i. Allahu Akbar! Ternyata keyboard QWERTY yang paling nyaman untuk mengelola ide. Sayang gadget satu ini ringkih di engsel. Udah gitu, ukurannya bikin orang klenger.

Sekarang, Alhamdulillah, 9300 bekas yang dibeli dari Budi masih bagus. Cuman batrenya aja yg udah melembung. SAYANGNYA gak komunikasi sama komputer.

So, sepertinya bagus kalau hand gadget yang akan datang dari OPENMOKO atau GOOGLE ANDROID. Yang pertama, di Indo belum beredar, yang kedua (http://yusbu.blogspot.com/2009/05/google-android.html) masih mahal buat PNS Gol. III/c.

In the mean time, untuk ide yg lebih serius (i might call a think pad), Acer 14" dengan Puppy Linux atau sedang dicari yg lebih ringan macem tomsrtbt bisa load lebih cepat ketimbang waktu load bios sekalipun! Gotta check http://www.linuxlinks.com/Distributions/Mini_Distributions/ for this. However, I'm not to implant that into my old Acer 14" soon. Hoping the new 12" one will arrive soon and I can fly with it.

Lastly, if you have head that is blown by ideas very often like what Allah brings to me and it takes gadget to contain, I might suggest a 10" flybook a.k.a netbook, and not any smaller thing. Of course, beside OPENMOKO or GOOGLE ANDROID. And safe the rest for those who need!

Hosting multiple websites with apache2

Ada banyak aplikasi cms yang dimuat di Debian Lenny. What's good with that is that those apps reside in /usr/share dan datanya tersimpan di direktori server yang normalnya adalah /var/www.

Waktu nyoba ngeset wordpress, ada masalah di seting apache.conf seperti yang dicontohkan di dokumentasinya di /usr/share/doc/wordpress.

Hence, I was lead to dig down the concept and found this site with same tittle as above:

http://www.debian-administration.org/articles/412

It's comprehensiveness takes time to learn but it clarifies what's on.

Astep by step guide is also available here:

http://linux.justinhartman.com/Wordpress_Installation_on_Debian

Selamat mencoba!

Tuesday 12 May 2009

Google android

Lagi pengen ngelist qwerty phone yang talk as much with my Linux Box.
I don't see OpenMoko has that much keys, like major Google Android phone does.

HTC G1 (http://androidphone.org.uk)
Samsung i7500 (http://phandroid.com/)

Epiphany-browser

Ada browser that's meant to be fast light but in the end, I can't load some pages or it turns too slow to upload.

Well, that's a short brief and straight to the point review on epiphany-browser on Debian Lenny.

Sunday 10 May 2009

Memindah DVD ke HD

Teknologi micro-holographic GE untuk menghasilkan HD 500 GB (Tempo Interkatif 11 Mei 2009: Kisah Perjalanan Cakram Jumbo) bisa digunakan untuk menyelamatkan koleksi DVD yang sering ngadat setelah disimpan beberapa waktu.

Ceritanya, 1 DVD bisa dikompresi jadi 1 file iso. Dengan demikian, nggak perlu ada folder movie yang berisi folder DVD. Dengan format iso, nyaris nggak mungkin ada 1 file didalam 1 judul filem yang tergeser sehingga filem nggak bisa diputer. Kalau perlu diputer, tinggal mount iso dengan loop. Kalau diperlukan diputer diluar Linux, bisa diburn di DVDRW.

Selanjutnya, file iso bisa ditempel metadata agar koleksinya lebih gampang dicari.

Thursday 7 May 2009

Dari ppt ke swf

Dari pengalaman convert file presentasi ke flash untuk artikel presentasi Situ Gintung yang diupload di http://sirrma.bppt.go.id, ada beberapa cara konversi ppt ke swf:

  1. Dari ppt di save as ke odg, dibuka dengan open office draw, di save as ke swf. Slide transition di swf clickable.

  2. Dari open office impress, tiap slide disimpan jadi gambar tersendiri dan masing-masing dijadikan layer di Gimp dan di save as (animated) gif. Maka tiap slide akan otomatis berubah dalam periode per milisecond yang diinput waktu konversi ke animated gif. Dan karena animated gif, ya muter ke depan lagi.

  3. Presentasinya di preview dan ditangkap dengan wink. Maka swf-nya persis seperti preview presentasi. Rendering dengan wink tentu butuh resource lebih besar.


Demikian selamat mencoba.

Tuesday 5 May 2009

Google Earth di Debian Lenny

Jaman dulu banget, mainan Linux nggak enak karena Google Earth belum di port di Linux. Lalu, waktu versi Linuxnya keluar, masih nggak enak karena GLX masih susah diset. Sekarang, Wow!

Pasang Google Earth terbaru (5, tapi kayaknya sudah sejak 4 di Etch dulu), segampang apt-get.
$ apt-get install googleearth-package

$ make-googleearth-package

Maka akan di download binary google earth, lalu dibuatkan debnya. Kalau cara tradisional, tentu tinggak kick
$ chown +x googleearth.bin

$ sudo ./googleearth.bin

Kalau sudah ada debnya ya tinggal
$ sudo dpkg -i googleearth.deb

Catatan, komputer tua dengan VGA nVidia Corporation NV5M64 [RIVA TNT2 Model 64/Model 64 Pro] bisa menjalankan google earth dengan baik hanya dengan driver nv! As I mentioned long before that nv open source driver is ready for google's GLX!

Running Consideo without Wine

extract consideo_4.5.zip onto /tmp or /opt
$ java -jar /opt/consideo_4.5/consideo.jar

I already wrote this (and all things related to Linux on http://migrasioss.web.id/). Thank you for visiting.Link