Jigdo Aaargh

Kalau menggunakan jigdo untuk download iso Debian atau Ubuntu (atau distro lain) dan berakhir dengan:

Aaargh - 1 files could not be downloaded

pasti menyebalkan. Contoh terakhir adalah di file mplayerthumbs_4.4.5-1_i386.deb untuk Debian 6.0.3. Di case kantor sepertinya karena kdemultimedia masuk Squid.

Solusinya:

$ wget https://students.cs.unipi.gr/pub/linux/debian/pool/main/k/kdemultimedia/

$ sudo mv mplayerthumbs_4.4.5-1_i386.deb /var/cache/apt/archives/

$ jigdo-lite

Lalu suruh jigdo scan lagi /var/cache/apt/archives.

Beres, deh.

My new Lucid

sudo apt-get install kubuntu-restricted-extras

Menggunakan modem di Linux

Cara paling mudah untuk urusan konfigurasi modem di Linux (Debian, Ubuntu) adalah dengan aplikasi wvdial. Untuk instalasi, silahkan ketikdi terminal:

$ sudo apt-get install wvdial

setelah itu pasang modem, lalu run program wvdial untuk membuat konfigurasi pertama kali:

$ sudo wvdialconf

Setelah selesai, konfigurasi bisa dibaca di /etc/wvdial.conf. Untuk koneksi ke internet, tinggal diedit file tersebut:

$ sudo nano /etc/wvdial.conf

Dan diubah parameter user dan password. Lihat posting sebelumnya tentang modem zte, atau pada tag modem.

Setelah selesai, eksekusi perintah

$ wvdial &

(sebagai user biasa) atau

$ sudo wvdial &

Bila modem tidak bisa diakses sebagai user. Hasil dari keduanya sama-sama memungkinkan user biasa menggunakan internet.

Selamat mencoba.

Google Earth di Debian Lenny

Jaman dulu banget, mainan Linux nggak enak karena Google Earth belum di port di Linux. Lalu, waktu versi Linuxnya keluar, masih nggak enak karena GLX masih susah diset. Sekarang, Wow!

Pasang Google Earth terbaru (5, tapi kayaknya sudah sejak 4 di Etch dulu), segampang apt-get.

$ apt-get install googleearth-package

$ make-googleearth-package

Maka akan di download binary google earth, lalu dibuatkan debnya. Kalau cara tradisional, tentu tinggak kick

$ chown +x googleearth.bin

$ sudo ./googleearth.bin

Kalau sudah ada debnya ya tinggal

$ sudo dpkg -i googleearth.deb

Catatan, komputer tua dengan VGA nVidia Corporation NV5M64 [RIVA TNT2 Model 64/Model 64 Pro] bisa menjalankan google earth dengan baik hanya dengan driver nv! As I mentioned long before that nv open source driver is ready for google's GLX!

Menghapus password Windows

Masih nyambung dengan Live USB System Rescue CD buat membunuh password Cak Muslim kemarin (cek di previous post), setelah ngenet buat nyari cara nemuin file SAM plus sedikit ngulik, ketemu caranya.

Intinya:

1. Boot dengan Live USB System Rescue CD (yg dipake 1.0.1, karena adanya itu). Ukurannya masih 100-an MB. Yang versi terbaru yaitu 1.1.7 udah gembul. Mungkin juga penggunaannya lebih mudah.


2. Tendang enter aja, kerena pilihannya khusus untuk itu nggak ada (kecuali masu masuk modus floppy). Jadi beda metodenya dibanding Austrumi 0.9.2


3. Mount hardisk yang ada system "OS yang itu"


4. file SAM (persis, nama filenya cuman itu) punya "OS yang itu XP" ada di folder /mnt/sda1/WINDOWS/system32/config. Folder /mnt/sda1 karena "OS yang itu"nya diinstall di partisi pertama hardisk SATA. Clue nyari SAM file disini, karena nyari READMEnya nggak ketemu.


5. Abis itu liat helpnya chntpw. Tutorial buat impatience ada dibawah.


6. Reboot, masuk ke "OS yang itu".


7. Kalau Administrator nggak di list, press CTR+ALT+DEL DUA KALI. Isikan Administrator di bagian login atau user lain yang passwordnya sudah dihapus/diganti dengan chntpw di System Rescue CD.

$ mount /dev/sda1 /mnt/sda1

$ chntpw -u Administrator /mnt/sda1/WINDOWS/system32/config/SAM

Pilih 1 (untuk menghapus password Administrator)

Jawab y

Reboot komputer, masuk ke "OS yang itu", baca step diatas lagi.

Smile.

USB live distro

Ceritanya, pulang dari mesjid Cak Muslim mesam-mesem nunggu di pintu keluar. Ternyata beliau ngaduin laptopnya yang nggak bisa login di 'OS yang itu'.

Celakanya, CDROM drivenya juga mabuk, jadi nggak bisa booting dari CDROM yang bertebaran di rumah.

Saya inget System Rescue CD punya fitur menghapus password di 'OS yang itu'. Disamping distro SysRescCD, Austrumi 0.9.2 juga bisa, tapi versi sesudahnya tidak menyertakan fitur itu lagi. Sayang, padahal pendekatannya lebih mudah.

Kebetulan, USB saya sudah ada Ubuntu 8.10 Live, meski waktu di tes di laptop Cak Muslim hanya bisa masuk busybox. Gpp, tujuannya memang cuman ngetes apakah bisa boot dg USB.

Nah, sekarang tinggal bikin USB Live System Rescue CD. Prosedurnya dasarnya cuman 2, yaitu menyalakan MBR usb flashdisk agar bisa buat booting dan mengkopi flashdisk dengan isi CDROM Live yang dalam hal ini System Rescue CD.

Langkah pertama (tidak dikerjakan karena USB saya bekas buat Live Ubuntu 8.10. Cuman dihapus sistem Ubuntunya aja, biar nggak ruwet sama SysRescCD):

dd if=mbr.bin of=/dev/sdb1

syslinux /dev/sdb1

Langkah kedua (waktu itu menggunakan konqueror, jadi tinggal click and drag):

cp -af /mnt/cdrom/* /mnt/sdb1/

Data yang sudah ada di USB biarin aja. USBnya gak usah diformat.

Tahu kan prinsipnya?

Kalau mau lengkap, ya baca manualnya di Sysresccd-manual-en_How_to_install_SystemRescueCd_on_an_USB-stick.

Mounting pup_safe.2fs

Playing enough with puppy and safe some data?

Mount the file as loop file if you mean to read the content from outside of puppy:

$ sudo mount -o loop ./pup_save.2fs  /mnt

You'll find your saved puppy data under /mnt/root/

web server ready on slitaz

lighttpd, php, mysql, joomla, all are contained in slitaz server forum and there exists two isos:

1. Joomla on LightTPD/Slitaz


2. slitaz with apache php mysql and without Desktop?

My slitaz remaster works should be skipped or trimmed! Thank you people!

Running consideo.jar

I finally got the clue to run Consideo modeller on my Debian Lenny.
The quick fix was here:

extract consideo_4.5.zip onto /tmp or /opt
$ java -jar /opt/consideo_4.5/consideo.jar

Oh my Goodness!
By the way,

$ java -version
java version "1.6.0_0"
OpenJDK Runtime Environment (build 1.6.0_0-b11)
OpenJDK Server VM (build 1.6.0_0-b11, mixed mode)

The second and the third I think is redundant. Also particularly, OpenJDK doesn't run Freemmind 0.8.1. But as long is it doesn't crash my system then it's ok. We might leave stripping for later work.

Radeon X1200 and Debian Etch

Notes:

1. ati driver works but crash after a while. Forcing xorg.conf to use 256MB of Video memory makes xorg unable to load driver.


2. vesa driver works, but flicker. Forcing to use 256MB of RAM make screen better but still flicks.


3. fglrx and fbdev don't work.

Good notes, perhaps but need to be verified.

Most importantly, my ASUS mobo with HDMI is defect in its VGA since it was bought in December 2007. It was got serviced lately. Sympthom like above enlived the Video but then crashed.

xorg.conf Debian Lenny

Waktu pasang Debian Lenny dengan cara 'frugal install' (ini istilah sendiri yang dicomot aja dari DSL/Slitaz), ada kebingungan karena xorg.conf persis dengan style Ubuntu.

Pendekatan baru ini cocok untuk laptop, saya kira, tapi nggak cocok untuk desktop yang hampir nggak pernah ganti monitor. Memang user yg belum paham setingan xorg dengan terminal akan bingung kalau ganti dari monitor CRT yang Horizontal Sync dan Vertical Refresh ratenya jauh diatas ke monitor LCD yang ratenya rendah.

Solusinya sederhana. Insert aja line HorizSync, VertRefrresh, dan Modes. Yang pernting 3 ini, kalau Identifiernya mau diganti sesukanya ya terserah, asal konsisten dari atas ke bawah.

Tambahan, drivernya langsung aku ganti "ati". Bener juga, driver ini sudah ada di kernel.

Berikut, lines yang bisa buat contekan. Kalau mau ganti LCD, tinggak hapus/sesuaikan HorizSync dan VertRefresh. Gicu, bok.

Section "Device"
Identifier      "Configured Video Device"
Driver          "ati"
EndSection

Section "Monitor"
Identifier      "HP A4330A"
HorizSync       20-85
VertRefresh     50-120
EndSection

Section "Screen"
Identifier      "Default Screen"
Monitor         "HP A4330A"
DefaultDepth    24
SubSection "Display"
Depth           24
Modes           "1280x1024"
EndSubSection
EndSection

Debian Lenny

The nowly issued Debian is 5.0 (Lenny) right on 14 February 2009.

I might comment this is a Desktop Linux rather than an ordinary Debian.

And there's no much to say but kick your computer with DVD 1 and add it into your grub boot loader.

The bad is I might soon forget how to administer my system with console...

About Puppy Linux

http://www.murga-linux.com/puppy/viewtopic.php?t=30136

Choosing a Linux Distro

As I previously wrote about my old Armada M300 laptop, I quickly realize that DSL, despite its speed, is not ready for productive environment. The laptop may roam around as a presentation tool to show computer user that Linux may live in an old machine and still usable. Hence, I grab Puppy and Slitaz that've been recognized to comprehend my consideration.

Slitaz is small and beatiful. More, the cooking edition is nearly 1 GB so I assume it must be very ready for office works. However, but it doesn't run well in the machine. I assume it must be because it runs on RAM and take 80s out of 128 MB M300 RAM. Secondly, it uses Enlightenment that runs GLX. But I must check it up again.

Puppy looks happy in the machine and runs fast enough even though it looks fatty.

On LUG meeting yesterday (Friday 13 Feb 2009), where discussion is on 'Selecting a Distro', I sum up my experience that machine with 128 MB of RAM may take Puppy, while 256 MB machine may take Slitaz. Pentium 4 class better use Desktop approach with Distro such as Ubuntu, Mandriva or SuSE.

A server might consider Debian and Centos.

Ok, hope this will add what's been reported in LUG meeting.

Thank you.

Damn Small Linux 4.4

My Compaq Armada M300 has finally embraced Damn Small Linux 4.4 after long been enlived with Xubuntu. The latest felt slow for most of time, particularly when i need to blog in my wordpress like now. Even on local wordpress. I think the hardware gets old.
I'm happy to see DSL works well. Thought Linux 2.4 is old and unable to handle hardware heaps such as USB and wireless card but the menu is there, even though I haven't try anything on.
Some note, it's easier to turn NIC on before attempting dsl-hdinstall.
My big thanks to DSL team! The new version 4.4 really gives alot, including remastering a DSL. Bravo folks!