Seandainya kita sedang di ruang rapat dan perlu mengakses Desktop kita karena
komputer ruang rapat enggunakan Win$ dan kita bekerja dengan Linux, ada 2 protokol yang bisa digunakan untuk itu.
Pertama dengan RDP. Ini protokol yang sebenarnya punya M$. Di Linux, ada server xrdp, dan di Win$ dipasang clientnya. Aplikasinya, saya nggak explore. Yang saya kerjakan dulu menggunakan Win2003 server sebagai RDP server dan rdp client di Linux. Tapi saya kira yg third party juga banyak. Tapi jangan tanya soal Lisensi, ya. Lebih pusing mikirin lisensi ketimbang menggunakan protokolnya. Belum lagi, 5 CAL user yang awalnya dijanjikan, tiba-tiba mati setelah trial 2 bulan.
Kedua, ini yang asik, menggunakan VNC. Di Linux bisa juga menggunakan protokol frame buffer (RFB), kalau di KDE tinggal:
$ sudo apt-get install krfb
(boleh juga dengan
$ sudo apt-get install tightvncserver)
Panggil krfb (alt+f2, ketik krfb atau click di system tray pojok kanan bawah). Create personal invitation, catat passwordnya.
Di Win$, kita pasang VNC viewer (client) dari (misalnya) TightVNC dari GlavSoft. Panggil tightVNC viewer, isikan IP kita, misalnya 192.168.1.101.
Balik ke Desktop, accept connection.
Balik ke Ruang rapat, isikan password.
Kalau monitor Desktop tidak dimatikan, maka icon mouse dan aplikasinya bisa 'ngetik sendiri'. Kalau nggak suka, buka saja xwindow baru untuk menutupi 'hantu' ini. Biar nggak heboh!
Showing posts with label Lab komputer sekolah. Show all posts
Showing posts with label Lab komputer sekolah. Show all posts
Monday, 29 April 2013
Saturday, 2 March 2013
Mengatasi perintah sudo yang tidak berfungsi
caranya
atau
# nano /etc/sudoers
cari yang ada kaitanya dengan:
root ALL=(ALL:ALL) ALL
jika sudah ketemu, dibawah tambahkan atau katik user yang dimaksud seperti contoh dibawah ini.
paijo ALL=(ALL:ALL) ALL
lalu simpan dengan dengan menekan tombol ctrl + x => lalu pilih huruf Y untuk menyimpan (enter)
Bila visudo menghasilkan error:
visudo : etc/sudoers : read only file system
atau
dalam penyimpanan muncul seperti ini
read only file system
kemungkinan hardisk bermasalah
Cara lain yang adalah dengan menyalakan fitur root. Caranya:
masuk ke root lewat recovery mode (urutan 1 s/d 3 diatas):
ganti password di prompt root:
# passwd
new UNIX password:
Retype new UNIX password:
Setelah reboot, kita akan bisa masuk sebagai root tanpa melalui sudo
paijo@paijo-desktop:~$ su
Password:
paijo@paijo-desktop:~#
Jika dengan cara seperti diatas masih juga tidak bisa, misalnya sering muncul "read only file system", maka dapat di pastikan hardisk/controller hardisk mengalami kerusakan. Kacian deh ...
- restart komputer
- kemudian masuk ke recovery (nomor 2 dalam listing grub)
- pilih root
- ketik perintah seperti dibawah ini
atau
# nano /etc/sudoers
cari yang ada kaitanya dengan:
root ALL=(ALL:ALL) ALL
jika sudah ketemu, dibawah tambahkan atau katik user yang dimaksud seperti contoh dibawah ini.
paijo ALL=(ALL:ALL) ALL
lalu simpan dengan dengan menekan tombol ctrl + x => lalu pilih huruf Y untuk menyimpan (enter)
Bila visudo menghasilkan error:
visudo : etc/sudoers : read only file system
atau
dalam penyimpanan muncul seperti ini
read only file system
kemungkinan hardisk bermasalah
Cara lain yang adalah dengan menyalakan fitur root. Caranya:
masuk ke root lewat recovery mode (urutan 1 s/d 3 diatas):
ganti password di prompt root:
# passwd
new UNIX password:
Retype new UNIX password:
Setelah reboot, kita akan bisa masuk sebagai root tanpa melalui sudo
paijo@paijo-desktop:~$ su
Password:
paijo@paijo-desktop:~#
Jika dengan cara seperti diatas masih juga tidak bisa, misalnya sering muncul "read only file system", maka dapat di pastikan hardisk/controller hardisk mengalami kerusakan. Kacian deh ...
Sunday, 24 February 2013
Remote Desktop di Ubuntu dan Debian
xrdp (dan paket dependency default-nya vnc4server) sepertinya tidak stabil di (Ed)Ubuntu Precise 12.04.
Test yang stabil dengan Debian Testing (Linux Mint Debian Edition).
Diskusi di forum (lupa tempatnya) menyarankan menggunakan Vino sebagai pengganti vnc4server. Alternatif lain dengan tightvncserver.
Ngobrol lagi nanti, ya.
Test yang stabil dengan Debian Testing (Linux Mint Debian Edition).
Diskusi di forum (lupa tempatnya) menyarankan menggunakan Vino sebagai pengganti vnc4server. Alternatif lain dengan tightvncserver.
Ngobrol lagi nanti, ya.
Labels:
Lab komputer sekolah
Saturday, 16 February 2013
Prolog
Bayangkan kalau dalam satu SD, tiap orang tua murid dari kelas 1 hingga kelas 6 dengan ikhlas iuran 125 ribu rupiah, maka sekolah tersebut akan segera mempunyai laboratorium komputer. Dan tiap pekan, setiap 1 orang siswa akan mempunyai waktu 2.5 jam pada jam sekolah untuk ada di depan komputer, mengksplorasi perangkat lunak yang mendukung sistem belajar dari Diknas.
Mimpi itu bisa dicapai dengan memanfaatkan teknologi terminal server, dimana 1 komputer utama dengan dengan spesifikasi baik melayani banyak terminal client yang untuk ukuran perusahaan sudah masuk masa afkir. Dengan cara itu pula, client akan bekerja dengan kecepatan server. Lebih dari itu, tiap guru dan siswa mempunyai ruang penyimpanan sendiri sehingga lab komputer ini tidak hanya berguna untuk keperluan praktek siswa, tapi juga untuk para guru bekerja. Baik di dalam dinding lab komputer atau dari ruang guru.
Artikel-artikel dibawah label ini ditulis bersama oleh seorang PNS yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan formal di bidang komputer dan seorang mahasiswa ilmu komputer semester 3. Laboratorium yang dibangun adalah RA Raushan Fikr di Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Laboratorium ini juga merupakan pengembangan dari Laboratorium serupa di PAUD Umar bin Khattab, Kecamatan Blabak dengan komunitas KoLBI.
Mudah-mudahan artikel-artikel ini akan bermanfaat langsung untuk pengguna baru, meskipun mungkin terlalu bertele-tele untuk pengguna yang mahir.
Selamat berkarya, barakallahu fiikum!
Mimpi itu bisa dicapai dengan memanfaatkan teknologi terminal server, dimana 1 komputer utama dengan dengan spesifikasi baik melayani banyak terminal client yang untuk ukuran perusahaan sudah masuk masa afkir. Dengan cara itu pula, client akan bekerja dengan kecepatan server. Lebih dari itu, tiap guru dan siswa mempunyai ruang penyimpanan sendiri sehingga lab komputer ini tidak hanya berguna untuk keperluan praktek siswa, tapi juga untuk para guru bekerja. Baik di dalam dinding lab komputer atau dari ruang guru.
Artikel-artikel dibawah label ini ditulis bersama oleh seorang PNS yang tidak mempunyai latar belakang pendidikan formal di bidang komputer dan seorang mahasiswa ilmu komputer semester 3. Laboratorium yang dibangun adalah RA Raushan Fikr di Pondok Cabe, Tangerang Selatan. Laboratorium ini juga merupakan pengembangan dari Laboratorium serupa di PAUD Umar bin Khattab, Kecamatan Blabak dengan komunitas KoLBI.
Mudah-mudahan artikel-artikel ini akan bermanfaat langsung untuk pengguna baru, meskipun mungkin terlalu bertele-tele untuk pengguna yang mahir.
Selamat berkarya, barakallahu fiikum!
Labels:
Lab komputer sekolah
Subscribe to:
Posts (Atom)